Ris Dihamili Lalu Dipaksa Aborsi

Sup (25), oknum pegawai Lembaga Pemasyarakatan Muaro Tebo, Jambi, diduga memacari seorang remaja putri, lalu menikahinya tanpa sepengetahuan orangtua, serta melarikan gadis itu selama dua bulan. Ketika akhirnya Ris hamil, Sup diduga memaksa si gadis untuk aborsi.

Kasus ini sudah ditangani pihak kepolisian meskipun Sup tidak ditahan dan bahkan masih sering mabuk-mabukan di dekat tempat berdagang orangtua Ris.

Berkaitan dengan proses hukum itu, Kamis (28/1/2010), orangtua Ris dan penasihat hukumnya mendatangi penyidik Kepolisian Daerah Jambi untuk menyerahkan barang bukti baru. “Kami menyerahkan alat bukti baru,” kata salah satu pengacara keluarga, Ratnawati.

Alat bukti baru itu berupa akta kelahiran Ris dan surat keterangan bidan yang membantu proses kelahirannya. “Alat bukti yang diserahkan tersebut untuk menguatkan perbuatan yang dilakukan tersangka terhadap anak di bawah umur,” tegas Ratnawati.

Menurut orangtua korban, mereka meminta agar Sup bertanggung jawab terhadap masa depan anaknya. “Kami juga telah menghabiskan biaya sebesar Rp 35 juta untuk mencari keberadaan anak kami selama lebih kurang dua bulan setelah korban dilarikan oleh tersangka,” jelas Ratnawati.

Meski mengaku bingung dengan status anaknya, keluarga juga tak ingin Ris dinikahi Sup yang sudah punya anak istri itu.

Karena tak nyaman dan malu, Ris dan keluarganya juga terpaksa pindah ke kota Muarabulian, Batanghari. Apalagi, setiap malam Sup yang tidak ditahan itu mabuk-mabukan di sekitar tempat orangtua korban berjualan.